Pages

Jumat, 22 Maret 2013

Perbedaan RAM (Random Access Memory) DDR,DDR2,DDR3

Perbedaan RAM (Random Access Memory) DDR,DDR2,DDR3


Saat anda membeli sebuah komputer mungkin pernah merasa bingung melihat spesifikasi RAM DDR (DDR1), DDR2, DDR3 yang anda sendiri gak tau apa bedanya. Kali ini saya akan mencoba membagi informasi seputar RAM (Random Access Memory) dan semoga dari penjelasan ini anda tidak akan bingung lagi saat membeli sebuah komputer atau membeli RAM yang sesuai dengan kebutuhan anda.
RAM
gambar diatas merupakan perbedaan RAM DDR1,DDR2,dan DDR3 secara fisik….
Adapun perbedaan pada fisik antara memori jenis DDR dengan jenis DDR2 yang pertama adalah pada jenis chip memori yang digunakan. Pada memori jenis DDR, chip memori (IC)yang digunakan pada board modul memori adalah adalah jenis TSOP (Thin Small-Outline Packege). Bentuknya adalah empat persegi panjag dengan kaki-kaki di sisi kiri dan kanannya. Jarang sekali modul memori DDR yang menggunakan chip memori jenis BGA (Ball Grid Away).
Pada memori jenis DDR2, jenis chip memori yang digunakan adalah tipe BGA (Ball Grid Away). Bentuknya ada yang empat persei panjang, adapula yang berbentuk bujur sangkar. Tetapi, tidak seperti chip memori jenis TSOP, kaki-kaki pada memori jenis BGA tidak terlihat mata karena terletak dibawah chip dan langsung dan langsung ditancapkan ke board modul memori.
Perbedaan secara fisik lainnya yang dapat dilihat secara kasat mata adalah pada notch yang tersedia di board memori di bagian golden finger alias konektor slot memori di motherboard. Pada jenis memori DDR2, notch ini terletak sedikit lebih ke tengah board modul memori, sedangkan pada memori DDR, notch ini terletak sedikit ke arah sisi kanan.
Perbedaan secara fisik terakhir yang dapat dilihat dengan mudah adalah jumlah pin yang digunakan. Memori DDR memiliki pin sebanyak 184 buah (92-pin di setiap sisinya), sedangkan memori jenis DDR2 memiliki pin yang lebih kecil dan padat Jumlahnya 240 buah (120-pin di setiap sisi).
Dari sisi kecepatan, memori jenis DDR2 yang terendah adalah yang memiliki clock speed 200MHz (DDR2 400 atau PC-3200), sedangkan memori jenis DDR adalah yang memiliki clock speed 100MHz (DDR 200 atau PC-1600). Memori jenis DDR tertinggi yang didukung resmi oleh JEDEC (Joint Electron Divice Engineering Council) atau badan standarisasi industri elektronik dan semikonduktor adalah DDR 400 (PC-3200) sedangkan memori DDR2 yang saat ini sudah tercatat sebagai standar memori DDR2 adalah DDR2 400 (PC-3200), DDR2 533 (PC-4300), DDR2 667 (PC-5300), dan DDR2 800 (PC-6400).
Dari sisi kinerja, dengan clock speed yang yang sama, sistem yang menggunakan jenis memori DDR biasanya memiliki kinerja yang relatif sama dengan sistem yang menggunakan memori DDR2. Pada banyak kasus, malah kinerja yang menggunakan memori DDR lebih baik dari pada DDR2. Hal ini dimungkinkan karena latency dan timing memori DDR lebih baik dibandingkan dengan memori DDR2. Tetapi kembali lagi. Memori jenis DDR tidak ada yang diproduksi dengan kecepatan melebihi 600MHz, sedangkan DDR2 masih bsa dipatok pada kcepatan jauh di atas itu. Saat ini ada varian baru lagi dari memori RAM, yakni DDR3 yang memiliki clock speed yang lebih besar dibandingkan dengan DDR2. Biasanya Notebook (Laptop) baru yang memiliki kecepatan tinggi menggunakan RAM jenis DDR3 karena untuk menunjang proses dari processor sendiri.
Tambahan :
Bila anda membeli sebuah notebook harus memperhatikan jenis processor dengan RAM. Bila processor tinggi RAM pun harus tinggi, karena kecepatan sebuah processor tidak akan maksimal bila RAMnya rendah.
Mengenali Spesifikasi Memory RAM DDR, DDR2 dan DDR3 Pada postingan kali ini saya akan berbagi info kepada rekan – rekan semua, tentang spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3. Tetapi sebelum kita membahas ketiga jenis RAM tersebut ada baiknya kita mengetahui pengertian dan kegunaan dari memory RAM tersebut. RAM (Random Access Memory) adalah suatu memory yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data dan program sementara, sebelum di proses (ditulis dan dibaca) oleh prosessor. Penyimpanan pada memory RAM bersifat sementara, jadi jika aliran listrik terputus maka data dan program yang disimpan akan hilang. Sebagai contoh kegunaan dari memory RAM adalah pada saat anda menjalankan suatu software aplikasi contoh Windows Media Player, maka Memory RAM akan diisi dengan program dan data Windows Media Player. Berikut ini adalah spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3 : 1. Memory Ram DDR DDR Nama memory : DDR SDRAM Chip memori (IC) : TSOP (Thin Small-Outline Packege) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC2100, PC2700, PC3200, PC3500, PC3700, PC4000, PC4200, PC4400, PC4500, PC4800, PC5000 Speed memory : 266Mhz, 333MHz, 400MHz, 433MHz, 466MHz, 500MHz, 533MHz,550MHz, 566MHz, 600MHz, 625MHz Bus speed memory : 133MHz, 166MHz, 200MHz, 216MHz, 233MHz, 250MHz, 266MHz,275MHz, 283MHz, 300MHz, 313MHz Kapasitas memory : 128 MB, 256MB, 512 MB, 1 GB Jumlah pin : 184 pin (92-pin di setiap sisinya) Voltase modul : 2.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kanan 2. Memory Ram DDR 2 DDR 2 Nama memory : DDR 2 SDRAM Chip memori (IC) : BGA (Ball Grid Away) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC3200, PC4300, PC5300, PC6000, PC6400, PC8000, PC8800, PC9000 Speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 750 MHz, 800 MHz, 1000 MHz,1100MHz, 1120MHz Bus speed memory : 266 MHz, 333 MHz, 375 MHz, 400 MHz, 500 MHz, 550 MHz, 560MHz Kapasitas memory : 512 MB, 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.8v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi tengah 3. Memory Ram DDR 3 DDR 3 Nama memory : DDR 3 SDRAM Chip memori (IC) : 90 nanometer Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC6400, PC8500, PC10600, PC12800, PC14400, PC16000 Speed memory : 800 MHz, 1066 MHz, 1333 MHz, 1600 MHz, 1800 MHz, 2000 MHz Bus speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1000 MHz Kapasitas memory : 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kiri

Copyright: http://lonelycool.blogspot.com/2011/10/mengenali-spesifikasi-memory-ram-ddr.html
Mengenali Spesifikasi Memory RAM DDR, DDR2 dan DDR3 Pada postingan kali ini saya akan berbagi info kepada rekan – rekan semua, tentang spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3. Tetapi sebelum kita membahas ketiga jenis RAM tersebut ada baiknya kita mengetahui pengertian dan kegunaan dari memory RAM tersebut. RAM (Random Access Memory) adalah suatu memory yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data dan program sementara, sebelum di proses (ditulis dan dibaca) oleh prosessor. Penyimpanan pada memory RAM bersifat sementara, jadi jika aliran listrik terputus maka data dan program yang disimpan akan hilang. Sebagai contoh kegunaan dari memory RAM adalah pada saat anda menjalankan suatu software aplikasi contoh Windows Media Player, maka Memory RAM akan diisi dengan program dan data Windows Media Player. Berikut ini adalah spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3 : 1. Memory Ram DDR DDR Nama memory : DDR SDRAM Chip memori (IC) : TSOP (Thin Small-Outline Packege) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC2100, PC2700, PC3200, PC3500, PC3700, PC4000, PC4200, PC4400, PC4500, PC4800, PC5000 Speed memory : 266Mhz, 333MHz, 400MHz, 433MHz, 466MHz, 500MHz, 533MHz,550MHz, 566MHz, 600MHz, 625MHz Bus speed memory : 133MHz, 166MHz, 200MHz, 216MHz, 233MHz, 250MHz, 266MHz,275MHz, 283MHz, 300MHz, 313MHz Kapasitas memory : 128 MB, 256MB, 512 MB, 1 GB Jumlah pin : 184 pin (92-pin di setiap sisinya) Voltase modul : 2.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kanan 2. Memory Ram DDR 2 DDR 2 Nama memory : DDR 2 SDRAM Chip memori (IC) : BGA (Ball Grid Away) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC3200, PC4300, PC5300, PC6000, PC6400, PC8000, PC8800, PC9000 Speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 750 MHz, 800 MHz, 1000 MHz,1100MHz, 1120MHz Bus speed memory : 266 MHz, 333 MHz, 375 MHz, 400 MHz, 500 MHz, 550 MHz, 560MHz Kapasitas memory : 512 MB, 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.8v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi tengah 3. Memory Ram DDR 3 DDR 3 Nama memory : DDR 3 SDRAM Chip memori (IC) : 90 nanometer Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC6400, PC8500, PC10600, PC12800, PC14400, PC16000 Speed memory : 800 MHz, 1066 MHz, 1333 MHz, 1600 MHz, 1800 MHz, 2000 MHz Bus speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1000 MHz Kapasitas memory : 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kiri

Copyright: http://lonelycool.blogspot.com/2011/10/mengenali-spesifikasi-memory-ram-ddr.html

Bahan dan Peralatan untuk Membersihkan Komponen PC


Bahan Dan Peralatan untuk Membersihkan Komponen PC

1. Penyedot debu mini

Penyedot debu mini hampir sama dengan kuas yang digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam, di maksudkan untuk menyesuaikan luas sempitnya sudut-sudut pada komponen. Alat itu sangat tepat digunakan untuk membersihkan rangkaian di main board dan di sudut-sudut casing komputer.










2. Kain kering atau tissue dan cairan pembersih

Kain kering atau tissue digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink tinta, air hujan yang masih sangat atau masih belum mmengering. Kotoran cair sangat berbahanya jika segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat menghantarkan arus sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau kerusakan fatal pada komputer. Sedangkan caiaran pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer.








3. Kuas
Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau sarang serangga. Selain itu kuas juga digunakan untuk membersihkan debu-debu yang menutup pada fentilasi casing. Kuas dapat juga digunkan untuk membersihkan motherboard dan sirip heatsink pada prosessor.






4. Disk Cleaner
Disk cleaner digunakan untuk membersihkan head dari diskdrive dari pengaruh debu atau kotoran yang menempel pada head floopy drive. Disk cleaner terdiri dari cairan pembersih dan floopydisk yang piringannya diganti dengan kertas tisu.

 

 
5. CD Cleaner
CD cleaner bekerja utk menggosok bagian yang berdebu atau kotor dengan cairan pembersih dengan memanfaatkan putaran. Beda CD cleaner dengan disk cleaner hanya terletak pada bentuknya yaitu pada cd cleaner menggunakan sikat kecil atau sirip yang dipasang pada disk.

6. Obeng
Obeng merupakan peralatan penting bagi para teknisi komputer, karena dengan alat inilah teknisi mampu membuka dan melepas komponen dalam PC.




7. Tang J
enis tang untuk keperluan teknisi dalam melakukan perawatan komponen PC adalah  dan tang kombinasi. Tang cucut banyak digunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil. Sedangkan untuk tang kombinasi digunakan untuk memotong kabel dan keperluan lainnya.
Prosedur Pembersihan Komponen Pada Periferal :



a) .Casing
Alat yang digunakan : Kuas atau Penyedo debu mini
Langkah-langkah Pembersihannya:
1. Buka casing menggunakan obeng
2. Bersihkan debu-debu yang terbawa Fan atau sarang serangga pada komponen-komponen yang di motherboard.
3. Bersihkan bagaian dari belakang (pada bagaian ventilasi atau tempat fan)

b.) Floppy Drive
Alat : Disk Drive
Langkah-langkah Pembersihannya :
1. Operasikan system komputer
2. Masukkan Disk Cleaner yang telah di beri cairan pembersih ke Drive A (Floppy)

c). CD-ROM atau CD-RW
Alat : CD Cleaner
Langkah-langkah pembersihanya:
1. Operasikan system komputer
2. Masukkan CD Cleaner

d). Hard Disk
I. Perawatan dari sisi Hardware
1. Perlu di tambah sebuah Fan untuk mengurangi panas pada Hard disk
2. Pengaturan kabel data agar sirkulasi udara berjalan lancar.

II. Perawatan dari sisi Software
1. Melakukan Scan disk defragmenter.
2. Low Level Format digunakan untuk melakukan konfigurasi ulang pada Hard disk meliputi : Pengaturan Head, cylender dan sector.

e.) VGA Card
Komponen computer yang berfungsi untuk mengelola grafik untuk tampilan ke dalam layar monitor. Masalah yang sering timbul adalah panas yang belebihan. Sehingga untuk mengurangi panas pelu diperhatikan Heat sink atau fannya. Untuk membersihkan fan dan Heat sink cukup dengan kuas kecil.

f) .Memory (RAM)
Memory adalah Komponen untuk menyimpan data sementara pada system komputer.
Jenis-jenis RAM : SD RAM, EDO RAM, DDR I, DDR II

1. Gangguan Pada RAM:

Terletak pada konektor (kaki-kakinya). Dimana jika RAM sering di lepas dan tersentuh oleh tangan dapat menyebabakan korosi bahkan RAM dapat rusak akibat listrik statistic.

2. Cara Membersihkan RAM dari Korosi Akibat Sentuhan Tangan
1. Dapat menggunakan cairan pembersih
2. Dengan karet penghapus (menggosokkan pada kaki RAM)

Selain itu juga perlu diperhatikan pemasangan pada slot RAM, perlu dipastikan RAM tertancap dengan sempurnya. Karena jika tidak maka selain RAM tidak terdeteksi oleh system, juga dapat mengakibatkan Kerusakan RAM.

g). Power Supply
Power Supply adalah komponen yang menyediakan sumber daya listrik pada CPU. Power supply berfungsi mengubah Arus AC menjadi DC. Daya Power Supply berkisar 150 Watt sampai 500 Watt.

Perawatan Yang Perlu dilakukan :

1. Memperhatikan Kelancaran Fan pada Power Supply
2. Perlu ditambahkan alat Stabilizer tegangan sehingga akan mengurangi panas yang dikeluarkan Power Supply

h). Processor
Processor merupakan otak dari computer, kecepatan dan kecerdasan processor tergantung dari kecepatannya. (dalam satuan HZ) Pendingin processor terdiri dari Heat sink dan Fan pendingin. Bisa juga diberi pasta untuk menurangi panas. Processor merupakan komponen yang paling panas sehingga perlu di monitoring setiap saat.

Perawatan Processor :

1. Memperhatiakan tata letak Fan sehingga udara dapat berputarr dengan lancar
2. Perlu dipilih Fan Processor dengan peraturan yang tinggi (minimal 5400 rpm)
3. Perlu dipilih heat sink dengan bahan penghantar panas ynag baik, seperti tembaga dan aluminium.

i.) Motherboard
Motherboard merupakan tempat dari semua komponen terpasang. Motherboard digunakan untuk menghubungkan komponen yang satu dengan yang lain.

Perawatan Yang Perlu dilakukan:

1. Menjaga suhu dari Motherboard yaitu dengan mempelancar sirkulasi udara pada system.
2. Kabel – kabel yang terpasang diikat dengan pengikat kabel agar sirkulasi udara menjadi lancar.

Untuk gangguan dari debu cukup dibersihkan menggunakan kuas dan penyedot debu mini.

j) Exparsion Card
Komponen tambahan yang tepasang pada computer
Contoh :

1. LAN Card
2. Sound Card
3. VGA Card
4. TV Tuner

Untuk Jenisnya Terdiri dari : PCI, ISA, AGP, dan PCI Express

Perawatan Yang Perlu dilakukan :

1. Perlu diperhatikan Kaki – kaki dari pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab lain. Perawatannya cukup dibersihkan dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok menggunakan karet penghapus.
2. Perlu dipastiakn Expansion Card terpasang dengan kuat dan sempurna.

Prosedur Perawatan Untuk Menghilangkan Korosi:

Gunakan caiaran khusus pembersih korosi, tapi jangan menggunakan cairan yang mudah terbakar seperti : Bensin, Thinner, dan Alkohol

Kamis, 21 Maret 2013

Back-up dan Restore Software

Backup dan Restore Software

Backup dan Restore Software
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.
Media Penyimpan Data (Storage)
Berbicara masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media penyimpanan data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan tempat data backup akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan hingga dapat teratur dengan baik. Keteraturan tersebut dapat berupa sesederhana catatan kertas dengan daftar cd-cd backup dengan isi datanya yang kita miliki atau dapat pula berupa pengaturan canggih dengan index komputer, katalog atau database relasional. Perbedaaan dalam penggunaan model penyimpanan data akan memberi manfaat yang berbeda. Pengambilan manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang digunankan.
Pemilihan media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam proses backup. Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tape Magnetic
Tape magnetic mirip dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan data dalam pita megnet panjang yang berputar dari titik awal hingga titik akhir.
Hardisk
Keunggulan utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas dan kemudahan penggunaan.
Optical Disk
CD dan DVD yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori ini. Namun, dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang cukup besar, pemilihan DVD sebagai media backup lebih menjanjikan daripada CD. Tentunya CD pun masih bisa digunakan untuk proses backup kelompok data yang lebih kecil.
Floppy Disk
Media pada masanya sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan semakin besarnya file-file yang dimiliki orang seperti video, musik, hingga data sistem, merupakan hal yang tidak masuk akal menjadikan floppy disk sebagai pilihan.
Solid State Storage
Yang masuk dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory, thumb drives, compact flash, memory stick, secure digital cards, multi media card, dan seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus kelemahan media backup ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini sangat mudah dipindahkan termasuk berpindah ke tangan yang tidak seharusnya.
Remote Backup Services
Media ini tidak berupa benda fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan. Biasanya perusahaan penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang proses akses dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia dengan kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih memerlukan waktu untuk implementasi luas metode backup ini.
Manipulasi data
Dalam proses backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat pula dilakukan manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses manipulasi yang biasa dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi memampatkan ukuran file untuk menghemat ruangan penyimpanan data. Enkripsi menjadi isu penting saat berkaitan dengan backup data yang bersifat penting dan rahasia. Enkripsi menyimpan data bukan dalam format asli namun telah disembunyikan dalam bentuk sandi-sandi algoritma tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses kunci enkripsi yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup itu sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup merupakan data yang sangat penting.
Restore data
Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.
Software backup biasanya telah menjadi fasilitas bawaaan beberapa sistem operasi. Misal Windows XP memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows XP. Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah mencukupi untuk backup data.
Ntbackup.exe dapat diakses dari menu run, ketik: Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari start menu à accesesoris à System Tools à Backup. Seperti software-software windows lain, Ntbackup.exe sangat mudah digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan. Proses restore data pun sama mudahnya. Tinggal ikuti saja langkah-langkah yang diberikan.
1.jpg
Selain Ntbackup.exe, banyak software lain yang dapat digunakan untuk backup data. Salah satunya yang cukup populer adalah Nero. Fungsi utama Nero sebagai software burning cd sanagt mempermudah keperluan backup.
2.jpg
Restore dan recovery Software
Restore software adalah kasus khusus dari restore data. Penggunaan software baik aplikasi maupun sistem operasi biasa tidak akan berjalan sempurna selamanya. Ada masanya bila software sudah terlalu lama diinstal dan digunakan akan mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang file yang berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama untuk kasus recovery software aplikasi.
Beberapa software aplikasi memiliki fitur repair dalam menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar. Dalam kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi software yang rusak, proses restore dapat dilakukan dengan menginstal ulang software bersangkutan. Tentunya sebelum proses dilakukan, file-file tersimpan yang berkaitan dengan software tersebut harus dibackup terlebih dulu.
3.jpg
Kasus recovery software kedua adalah untuk Sistem Operasi (SO). Berbeda dengan recovery software aplikasi, sistem operasi bersifat lebih kompleks dan melibatkan sistem secara keseluruhan. System Restore adalah tool pada Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi kerusakan SO. Cara kerja System Restore adalah memonitor storage SO dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya secara sistem. Pada titik-titik tertentu System Restore membuat semacam checkpoint yang dibuat secara otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada checkpoint tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System Restore untuk me-restore software dengan cara kembali ke titik checkpoint terdahulu saat masalah tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe, penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.
4.jpg
5.jpg
Demikianlah sekilas pembuka bahasan mengenai backup dan restore software.

Rabu, 20 Maret 2013

Melakukan Perbaikan Peripheral


Melakukan Perbaikan Periferal

Pada pembahasan ini akan dipublikasikan berbagai hal penting dalam tahap perbaikan periferal yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan perbaikan periferal
2. Melakukan perbaikan periferal
3. Memeriksa hasil perbaikan periferal

Menyiapkan perbaikan periferal

Sebelum melakukan perbaikan periferal, maka perlu disusun langkah-langkah persiapan perbaikan, yaitu sebagai berikut:

A. Mempersiapkan alat-alat bantu yang digunakan untuk perbaikan,
B. Mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang terjadi,
C. Menemukan bagaimana cara melakukan perbaiakan periferal tersebut,
D. Melakukan perbaikan periferal.

Untuk melakukan perbaikan periferal, maka dibutuhkan beberapa alat bantu atau tools-kit, yaitu sebagai berikut:

A. Obeng
B. Tang
C. Kuas
D. Kain Kering atau Tisu dan Cairan Pembersih
E. Penyedot Debu Mini / Vacum Cleaner.

Kegunaan dari masing-masing alat bantu perbaikan periferal yang sudah disebutkan diatas, memiliki kegunaan masing-masing diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Obeng
Obeng merupakan alat yang paling penting dalam melakukan perbaikan periferal. Obeng sangat berguna sekali untuk membongkar dan memasang periferal untuk selanjutkan akan dilakukan perbaikan. Obeng ada bermacam-macam bentuk, mulai dari obeng (+), obeng (-), serta obeng bintang/kembang. Untuk melakukan perbaikan perifera, maka perlu dipersiapkan obeng dari berbagai ukuran.

B. Tang
Tang adalah alat yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan periferal, digunakan tang cucut dan tang kombinasi. Tang cucut banyak digunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil.

C. Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan komponen periferal dari debu dan kotoran-kotoran yang menyebabkan kerusakan. Karena masalah kotoran seringkali menjadi penyebab periferal tidak dapat berfungsi lagi dengan baik.

D. Penyedot Debu Mini
Penyedot debu mini fungsinya hampir sama dengan kuas, yaitu untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada periferal. Pada ujung penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam, dimaksudkan untuk disesuakikan luat sempitnya sudut-sudut pada periferal. Alat ini sangat tepat digunakan unutk memberikan kotoran keyboard, fentilasi udara pada monitor dan pada fan.

E. Kain Kering atau Tisu dan Cairan Pembersih

Kain kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran yang mungkin sangat sulit untuk dibersihkan dengan memakai kuas atau vacum cleaner. Kotoran atau debu yang sangat tebal dapat menghambat kinerja periferal. Tisu juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran tinta pada cartridge printer injek, karena sifatnya yang mudah menyerap cairan. Sedangkan cairan pembersih dapat digunakan untuk membersihkan layar monitor, casing, body monitor, dan body printer.

Melakukan Perbaikan Periferal


Dalam hal ini peralatan periferal yang akan diperbaiki terdiri dari Monitor, Keyboard, Mouse, dan Fan. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang sering terjadi pada peralatan Periferal ini, maka berikut adalah penjelasannya:

A. Keyboard
Ada beberapa kerusakan yang kemungkinan terjadi pada keyboard yaitu:

a. Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
b. Tombol Keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard tertekan terus.

Langkah-langkah perbaikan pada keyboard dapat dilakukan dengan cara-cara seperti penjelasan berikut ini:

a. Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
Jika terjadi halseperti tersebut diatas, yang perlu dilakukan adalah:
  • Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU
  • Jika perlu lepas dan tancapkan kembali kabel keyboard tersebut untuk meyakinkan bahwa koneksi sudah tepat
  • Jika komputer dihidupkan kembali, dan pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak
  • Coba dengan keyboard yang lain untuk memastikan bahwa keyboardnya yang rusak
  • Jika dengan menganti keyboard pesan kesalahan masih tetap muncul, berarti bukan keyboard yang rusak, tetapi bisa saja port keyboard di motherboard yang rusak.
b. Tombol keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard terut tertekan
Hal ini mungkin disebabkan oleh debu yang sudah menumpuk di sela-sela tombol keyboard sehingga menyebabkan keyboard macet. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pembersihan pada keyboard. Keyboard dapat dibersihkan dengan menyedot atau menyemprotnya dengan vacuum cleaner atau dapat memakai kuas. Dan juga dapat dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pembersih atau alkohol. Ingat bahwa proses pembersihan harus dilakukan pada saat komputer mati dan keyboard dilepas dari portnya.

B. Mouse

Ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada mouse, yaitu:

a. Mouse tidak terdeteksi oleh PC
b.Pointer mouse sering meloncat-loncat

Untuk memperbaiki mouse yang tidak terdetiksi dan juga pointer mouse sering loncat-loncat, maka dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

a. Mouce tidak terdeteksi oleh PC
Untuk melakukan perbaikan prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Matikan komputer. Cek apakah kabel mouse telah terpasang dengan benar. Jika perlu lepas dan pasangkan kembali mouse tersebut untuk meyakinkan koneksinya. Pada saat melepas dan memasang mouse, pastikan komputer dalam keadaan mati agar tidak terjadi konsleting.
Setelah itu hidupkan kembali komputer.

- Apabila pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu perlu melakukan pendeteksian ulang driver secara atomatis dengan windows melalui device manager. Langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Klik kanan My Computer pada desktop Windows
  • Pilih Properties>>Hardware>>Device Manager
  • Klik Mouse tersebut dengan menggunakan keyboard dengan bantuan tombol Tab.
  • Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove
  • Setelah itu restart ulang komputer
- Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tidak terdeteksi oleh Windows, maka ada kemungkinan mouse rusak. Atau kemudian coba dengan mouse lain apakah terjadi hal yang sama. Apabila masih tetap seperti itu, berarti port PS/2 PC nya sudah rusak.

b. Pointer mouse sering meloncat-loncat

Langkah memperbaikinya adalah sebagai berikut:
  • Buka penutup bola mouse dibagian bawah dengan memutarnya 900 derajat
  • Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat atau alkohol serta sikat dengan kuas, lalu keringkan
  • Pada bagian dalam mouse dapat diamati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen tersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen didalamnya.
C. Fan

Beberapa masalah yang sering terjadi pada Fan, diantaranya adalah:

a. Fan pendingin mati
b. Bunyi Fan yang berisik

Langkah-langkah memperbaiki kedua masalah Fan diatas, dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

a. Fan pendingin mati
langkah-langkah perbaikannya adalah:Memeriksafan yang terdapat dalam casing komputer apakah kabel power sudah terpasang dengan baik
  • Bersihkan kotoran-kotoran yang ada didalamnya
  • Lepas penutup poros fan, serta diberi sedikit pelumas supaya gerakan fan tidak ada hambatan
  • Jika sambungan kabel power sudah benar dan fan sudah bersih dari kotoran tetapi masih tetap mati, maka kemungkinan besar fan sudah rusak
b. Bunyi fan yang berisik
Untuk mengetahui dari mana asalnya suara fan tersebut, langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
  • Matikan komputer dan buka casing komputer lalu hidupkan komputer dalam keadaan casing terbuka
  • Cek apakah mungkin ada kabel yang menyangkut pada fan
  • Jika ada kabel yang menyangkut pada fan, rapikanlah agar tidak mengenai fan.
D. Monitor
Kerusakan yang sering terjadi pada monitor adalah:

a. Monitor tidak mau menyala
b. Monitormenjadi gelap saatloading windows
c. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan
d. Tampilan pada monitor tampak buram

Untuk memperbaikan permasalahan yang terjadi pada monitor ini, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:

a. monitor tidak mau menyala

Jika masalahnya monitor tidak menyala, maka prosedur yang dilakukan adalah:
  • Pastikan bahwa tombol power dalam keadaan ON.
  • Jikalampu indikator tidak menyala, lihat kabel power baik pada monitor maupun yang ke arah autlet listrik.Pastikan bahwa pemasangan sudah benar.
  • Apabila tetap tidak menyala, gantilah dengan kabel power lain.
  • Jika lampu indikator pada monitor hidup dan berwarna orange atau berkedip-kedip, cek kabel video yang menghubungkan monitor dengan CPU apakah sudah terpasang dengan baik dan benar. Pastikan sudah terpasang dengan benar.
  • Apabila dengan pengecekan diatas masalah ini tetap tidak teratasi berarti ada probel pada sinya video board adapter CRT.
b. Monitor menjadi gelap saat loading windows

untuk mengatasi permasalah ini, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut:
  • Lakukan booting windows dalam keadaan safe mode dengan cara menekan F8 saat komputer sedang loading windows
  • Lakukan instalasi ulang driver VGA Card. Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal yang akan ditampilkan oleh windows
  • c. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan
  • Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
  • Lakukan klik kanan di sembarang tempat di desktop, kemudian akan muncul beberapa menu, dan pilihlah Properties, maka akan muncul kotak dialog
  • Kemudian pilihlah tab Settings, dan ubahlah resolusi sesuai dengan keingan dengan memperbesar ataupun memperkecil nilai yang ada di kotak Screen Anda, kemudian klik OK.
  • d. Tampilan pada monitor tampak buram.
  • Permasalahan ini sering terjadi pada monitor yang berusia lebih dari tiga tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena berhubungan komponen-komponen elektronika didalam monitor maka akan lebih baik jika harus berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Untuk itu perlakukan analisa sebab musabab dari permasalahan tersebut.
Pemeriksaan Periferal

Pemerikasaan dimaksudkan untuk mengetahui apakah perbaikan sudah berhasil atau belum. Pemeriksaan dilakukan mulai dari pengecekan kabel, pengetesan catak printer, dan pengecekan pada Device Manager pada komputer. Pengecekan pada device Device Manager dalakukan dengan klik kanan My Computer>>Properties>>Hardware>>Device Manager. Pada kotak dialog tersebut terdapat semua hardware yang terpasang pada komputer. Apabila hardware tersebut sudah terinstal dan terpasang dengan benar, maka tidak akan muncul tanda "!" pada harware tersebut. Apabila ada kegagalan dalam pemasangan atau penginstalan, akan terdapat tanda "!" pada hardware tersebut.

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC

-->
Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC
Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
  • POST (Power-On Self-Test)
  • Diagnosa umum (routine)
  • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
  • Kode kesalahan   : dua sampai lima digit angka
  • Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
    pesan yang menunjukkan problemnya)
  • Kode beep             : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
  1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
  2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
  3. Tes Timer 1: Timer 1  8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,   pengecekan pada pencacah.
  4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
  5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
  6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
  7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan  stack-stack kesalahan interupsi.
  8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
  9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
  10. Tes DRAM di atas 16KB:  pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
  11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
  12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
  2. Test 2 (Extended System):  cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah  c-h)
  3. Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah  i)
  4. Test 4 (Memory):  cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah  j)
  5. Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
    hard disk (langkah  l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
  1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
  2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
  3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
  4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1.  Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang  mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
  • ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
  • ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
  • ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
  • ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
  • ‹ Cek semua daughter board  atau card yang terpasang pada slot
    I/O
  • ‹ Cek sambungan saklar reset
  • ‹ Cek posisi kunci keyboard
  • ‹ Cek semua IC yang terpasang
  • ‹ Cek disket boot di drive A
  • ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b).  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal  I/O CH RDY dan  I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
  • Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
  • Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
  • Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
    jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin  14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
  • 83-Key PC Keyboard
  • 84-Key AT Keyboard
  • 84-Key Space-Saving Keyboard
  • 101-Key Keyboard
  • Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
  • Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
  • Kode karakter dari  setiap karakter penutup kunci
  • Kuncinya kode pembacaan
  • Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
  • tersumbat kotoran
  • per atau plat saklarnya lemah
  • jalurnya putus
  • rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
  • melepas penutup kunci
  • membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
  • memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
  • menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
  • Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
  • Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
  • Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
  • Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
  • Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
  • Keyboard tidak beroperasi penuh
  • Beberapa kunci tidak berfungsi
  • Kunci rusak atau tertekan
  • Kerusakan interface keyboard
  • Kerusakan konektor keyboard
  • Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.

Jumat, 22 Maret 2013

Perbedaan RAM (Random Access Memory) DDR,DDR2,DDR3

Perbedaan RAM (Random Access Memory) DDR,DDR2,DDR3


Saat anda membeli sebuah komputer mungkin pernah merasa bingung melihat spesifikasi RAM DDR (DDR1), DDR2, DDR3 yang anda sendiri gak tau apa bedanya. Kali ini saya akan mencoba membagi informasi seputar RAM (Random Access Memory) dan semoga dari penjelasan ini anda tidak akan bingung lagi saat membeli sebuah komputer atau membeli RAM yang sesuai dengan kebutuhan anda.
RAM
gambar diatas merupakan perbedaan RAM DDR1,DDR2,dan DDR3 secara fisik….
Adapun perbedaan pada fisik antara memori jenis DDR dengan jenis DDR2 yang pertama adalah pada jenis chip memori yang digunakan. Pada memori jenis DDR, chip memori (IC)yang digunakan pada board modul memori adalah adalah jenis TSOP (Thin Small-Outline Packege). Bentuknya adalah empat persegi panjag dengan kaki-kaki di sisi kiri dan kanannya. Jarang sekali modul memori DDR yang menggunakan chip memori jenis BGA (Ball Grid Away).
Pada memori jenis DDR2, jenis chip memori yang digunakan adalah tipe BGA (Ball Grid Away). Bentuknya ada yang empat persei panjang, adapula yang berbentuk bujur sangkar. Tetapi, tidak seperti chip memori jenis TSOP, kaki-kaki pada memori jenis BGA tidak terlihat mata karena terletak dibawah chip dan langsung dan langsung ditancapkan ke board modul memori.
Perbedaan secara fisik lainnya yang dapat dilihat secara kasat mata adalah pada notch yang tersedia di board memori di bagian golden finger alias konektor slot memori di motherboard. Pada jenis memori DDR2, notch ini terletak sedikit lebih ke tengah board modul memori, sedangkan pada memori DDR, notch ini terletak sedikit ke arah sisi kanan.
Perbedaan secara fisik terakhir yang dapat dilihat dengan mudah adalah jumlah pin yang digunakan. Memori DDR memiliki pin sebanyak 184 buah (92-pin di setiap sisinya), sedangkan memori jenis DDR2 memiliki pin yang lebih kecil dan padat Jumlahnya 240 buah (120-pin di setiap sisi).
Dari sisi kecepatan, memori jenis DDR2 yang terendah adalah yang memiliki clock speed 200MHz (DDR2 400 atau PC-3200), sedangkan memori jenis DDR adalah yang memiliki clock speed 100MHz (DDR 200 atau PC-1600). Memori jenis DDR tertinggi yang didukung resmi oleh JEDEC (Joint Electron Divice Engineering Council) atau badan standarisasi industri elektronik dan semikonduktor adalah DDR 400 (PC-3200) sedangkan memori DDR2 yang saat ini sudah tercatat sebagai standar memori DDR2 adalah DDR2 400 (PC-3200), DDR2 533 (PC-4300), DDR2 667 (PC-5300), dan DDR2 800 (PC-6400).
Dari sisi kinerja, dengan clock speed yang yang sama, sistem yang menggunakan jenis memori DDR biasanya memiliki kinerja yang relatif sama dengan sistem yang menggunakan memori DDR2. Pada banyak kasus, malah kinerja yang menggunakan memori DDR lebih baik dari pada DDR2. Hal ini dimungkinkan karena latency dan timing memori DDR lebih baik dibandingkan dengan memori DDR2. Tetapi kembali lagi. Memori jenis DDR tidak ada yang diproduksi dengan kecepatan melebihi 600MHz, sedangkan DDR2 masih bsa dipatok pada kcepatan jauh di atas itu. Saat ini ada varian baru lagi dari memori RAM, yakni DDR3 yang memiliki clock speed yang lebih besar dibandingkan dengan DDR2. Biasanya Notebook (Laptop) baru yang memiliki kecepatan tinggi menggunakan RAM jenis DDR3 karena untuk menunjang proses dari processor sendiri.
Tambahan :
Bila anda membeli sebuah notebook harus memperhatikan jenis processor dengan RAM. Bila processor tinggi RAM pun harus tinggi, karena kecepatan sebuah processor tidak akan maksimal bila RAMnya rendah.
Mengenali Spesifikasi Memory RAM DDR, DDR2 dan DDR3 Pada postingan kali ini saya akan berbagi info kepada rekan – rekan semua, tentang spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3. Tetapi sebelum kita membahas ketiga jenis RAM tersebut ada baiknya kita mengetahui pengertian dan kegunaan dari memory RAM tersebut. RAM (Random Access Memory) adalah suatu memory yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data dan program sementara, sebelum di proses (ditulis dan dibaca) oleh prosessor. Penyimpanan pada memory RAM bersifat sementara, jadi jika aliran listrik terputus maka data dan program yang disimpan akan hilang. Sebagai contoh kegunaan dari memory RAM adalah pada saat anda menjalankan suatu software aplikasi contoh Windows Media Player, maka Memory RAM akan diisi dengan program dan data Windows Media Player. Berikut ini adalah spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3 : 1. Memory Ram DDR DDR Nama memory : DDR SDRAM Chip memori (IC) : TSOP (Thin Small-Outline Packege) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC2100, PC2700, PC3200, PC3500, PC3700, PC4000, PC4200, PC4400, PC4500, PC4800, PC5000 Speed memory : 266Mhz, 333MHz, 400MHz, 433MHz, 466MHz, 500MHz, 533MHz,550MHz, 566MHz, 600MHz, 625MHz Bus speed memory : 133MHz, 166MHz, 200MHz, 216MHz, 233MHz, 250MHz, 266MHz,275MHz, 283MHz, 300MHz, 313MHz Kapasitas memory : 128 MB, 256MB, 512 MB, 1 GB Jumlah pin : 184 pin (92-pin di setiap sisinya) Voltase modul : 2.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kanan 2. Memory Ram DDR 2 DDR 2 Nama memory : DDR 2 SDRAM Chip memori (IC) : BGA (Ball Grid Away) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC3200, PC4300, PC5300, PC6000, PC6400, PC8000, PC8800, PC9000 Speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 750 MHz, 800 MHz, 1000 MHz,1100MHz, 1120MHz Bus speed memory : 266 MHz, 333 MHz, 375 MHz, 400 MHz, 500 MHz, 550 MHz, 560MHz Kapasitas memory : 512 MB, 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.8v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi tengah 3. Memory Ram DDR 3 DDR 3 Nama memory : DDR 3 SDRAM Chip memori (IC) : 90 nanometer Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC6400, PC8500, PC10600, PC12800, PC14400, PC16000 Speed memory : 800 MHz, 1066 MHz, 1333 MHz, 1600 MHz, 1800 MHz, 2000 MHz Bus speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1000 MHz Kapasitas memory : 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kiri

Copyright: http://lonelycool.blogspot.com/2011/10/mengenali-spesifikasi-memory-ram-ddr.html
Mengenali Spesifikasi Memory RAM DDR, DDR2 dan DDR3 Pada postingan kali ini saya akan berbagi info kepada rekan – rekan semua, tentang spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3. Tetapi sebelum kita membahas ketiga jenis RAM tersebut ada baiknya kita mengetahui pengertian dan kegunaan dari memory RAM tersebut. RAM (Random Access Memory) adalah suatu memory yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data dan program sementara, sebelum di proses (ditulis dan dibaca) oleh prosessor. Penyimpanan pada memory RAM bersifat sementara, jadi jika aliran listrik terputus maka data dan program yang disimpan akan hilang. Sebagai contoh kegunaan dari memory RAM adalah pada saat anda menjalankan suatu software aplikasi contoh Windows Media Player, maka Memory RAM akan diisi dengan program dan data Windows Media Player. Berikut ini adalah spesifikasi memory RAM dari DDR, DDR2 hingga DDR3 : 1. Memory Ram DDR DDR Nama memory : DDR SDRAM Chip memori (IC) : TSOP (Thin Small-Outline Packege) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC2100, PC2700, PC3200, PC3500, PC3700, PC4000, PC4200, PC4400, PC4500, PC4800, PC5000 Speed memory : 266Mhz, 333MHz, 400MHz, 433MHz, 466MHz, 500MHz, 533MHz,550MHz, 566MHz, 600MHz, 625MHz Bus speed memory : 133MHz, 166MHz, 200MHz, 216MHz, 233MHz, 250MHz, 266MHz,275MHz, 283MHz, 300MHz, 313MHz Kapasitas memory : 128 MB, 256MB, 512 MB, 1 GB Jumlah pin : 184 pin (92-pin di setiap sisinya) Voltase modul : 2.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kanan 2. Memory Ram DDR 2 DDR 2 Nama memory : DDR 2 SDRAM Chip memori (IC) : BGA (Ball Grid Away) Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC3200, PC4300, PC5300, PC6000, PC6400, PC8000, PC8800, PC9000 Speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 750 MHz, 800 MHz, 1000 MHz,1100MHz, 1120MHz Bus speed memory : 266 MHz, 333 MHz, 375 MHz, 400 MHz, 500 MHz, 550 MHz, 560MHz Kapasitas memory : 512 MB, 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.8v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi tengah 3. Memory Ram DDR 3 DDR 3 Nama memory : DDR 3 SDRAM Chip memori (IC) : 90 nanometer Tipe modul : DIMM (Dual In-Line Memory Module) Tipe memory : PC6400, PC8500, PC10600, PC12800, PC14400, PC16000 Speed memory : 800 MHz, 1066 MHz, 1333 MHz, 1600 MHz, 1800 MHz, 2000 MHz Bus speed memory : 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1000 MHz Kapasitas memory : 1 GB, 2GB, 4 GB Jumlah pin : 240 buah (120-pin di setiap sisi) Voltase modul : 1.5v Jumlah notch : 1 Notch (kaki RAM) Posisi notch : Terletak sedikit ke arah sisi kiri

Copyright: http://lonelycool.blogspot.com/2011/10/mengenali-spesifikasi-memory-ram-ddr.html

Bahan dan Peralatan untuk Membersihkan Komponen PC


Bahan Dan Peralatan untuk Membersihkan Komponen PC

1. Penyedot debu mini

Penyedot debu mini hampir sama dengan kuas yang digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam, di maksudkan untuk menyesuaikan luas sempitnya sudut-sudut pada komponen. Alat itu sangat tepat digunakan untuk membersihkan rangkaian di main board dan di sudut-sudut casing komputer.










2. Kain kering atau tissue dan cairan pembersih

Kain kering atau tissue digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink tinta, air hujan yang masih sangat atau masih belum mmengering. Kotoran cair sangat berbahanya jika segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat menghantarkan arus sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau kerusakan fatal pada komputer. Sedangkan caiaran pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer.








3. Kuas
Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau sarang serangga. Selain itu kuas juga digunakan untuk membersihkan debu-debu yang menutup pada fentilasi casing. Kuas dapat juga digunkan untuk membersihkan motherboard dan sirip heatsink pada prosessor.






4. Disk Cleaner
Disk cleaner digunakan untuk membersihkan head dari diskdrive dari pengaruh debu atau kotoran yang menempel pada head floopy drive. Disk cleaner terdiri dari cairan pembersih dan floopydisk yang piringannya diganti dengan kertas tisu.

 

 
5. CD Cleaner
CD cleaner bekerja utk menggosok bagian yang berdebu atau kotor dengan cairan pembersih dengan memanfaatkan putaran. Beda CD cleaner dengan disk cleaner hanya terletak pada bentuknya yaitu pada cd cleaner menggunakan sikat kecil atau sirip yang dipasang pada disk.

6. Obeng
Obeng merupakan peralatan penting bagi para teknisi komputer, karena dengan alat inilah teknisi mampu membuka dan melepas komponen dalam PC.




7. Tang J
enis tang untuk keperluan teknisi dalam melakukan perawatan komponen PC adalah  dan tang kombinasi. Tang cucut banyak digunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil. Sedangkan untuk tang kombinasi digunakan untuk memotong kabel dan keperluan lainnya.
Prosedur Pembersihan Komponen Pada Periferal :



a) .Casing
Alat yang digunakan : Kuas atau Penyedo debu mini
Langkah-langkah Pembersihannya:
1. Buka casing menggunakan obeng
2. Bersihkan debu-debu yang terbawa Fan atau sarang serangga pada komponen-komponen yang di motherboard.
3. Bersihkan bagaian dari belakang (pada bagaian ventilasi atau tempat fan)

b.) Floppy Drive
Alat : Disk Drive
Langkah-langkah Pembersihannya :
1. Operasikan system komputer
2. Masukkan Disk Cleaner yang telah di beri cairan pembersih ke Drive A (Floppy)

c). CD-ROM atau CD-RW
Alat : CD Cleaner
Langkah-langkah pembersihanya:
1. Operasikan system komputer
2. Masukkan CD Cleaner

d). Hard Disk
I. Perawatan dari sisi Hardware
1. Perlu di tambah sebuah Fan untuk mengurangi panas pada Hard disk
2. Pengaturan kabel data agar sirkulasi udara berjalan lancar.

II. Perawatan dari sisi Software
1. Melakukan Scan disk defragmenter.
2. Low Level Format digunakan untuk melakukan konfigurasi ulang pada Hard disk meliputi : Pengaturan Head, cylender dan sector.

e.) VGA Card
Komponen computer yang berfungsi untuk mengelola grafik untuk tampilan ke dalam layar monitor. Masalah yang sering timbul adalah panas yang belebihan. Sehingga untuk mengurangi panas pelu diperhatikan Heat sink atau fannya. Untuk membersihkan fan dan Heat sink cukup dengan kuas kecil.

f) .Memory (RAM)
Memory adalah Komponen untuk menyimpan data sementara pada system komputer.
Jenis-jenis RAM : SD RAM, EDO RAM, DDR I, DDR II

1. Gangguan Pada RAM:

Terletak pada konektor (kaki-kakinya). Dimana jika RAM sering di lepas dan tersentuh oleh tangan dapat menyebabakan korosi bahkan RAM dapat rusak akibat listrik statistic.

2. Cara Membersihkan RAM dari Korosi Akibat Sentuhan Tangan
1. Dapat menggunakan cairan pembersih
2. Dengan karet penghapus (menggosokkan pada kaki RAM)

Selain itu juga perlu diperhatikan pemasangan pada slot RAM, perlu dipastikan RAM tertancap dengan sempurnya. Karena jika tidak maka selain RAM tidak terdeteksi oleh system, juga dapat mengakibatkan Kerusakan RAM.

g). Power Supply
Power Supply adalah komponen yang menyediakan sumber daya listrik pada CPU. Power supply berfungsi mengubah Arus AC menjadi DC. Daya Power Supply berkisar 150 Watt sampai 500 Watt.

Perawatan Yang Perlu dilakukan :

1. Memperhatikan Kelancaran Fan pada Power Supply
2. Perlu ditambahkan alat Stabilizer tegangan sehingga akan mengurangi panas yang dikeluarkan Power Supply

h). Processor
Processor merupakan otak dari computer, kecepatan dan kecerdasan processor tergantung dari kecepatannya. (dalam satuan HZ) Pendingin processor terdiri dari Heat sink dan Fan pendingin. Bisa juga diberi pasta untuk menurangi panas. Processor merupakan komponen yang paling panas sehingga perlu di monitoring setiap saat.

Perawatan Processor :

1. Memperhatiakan tata letak Fan sehingga udara dapat berputarr dengan lancar
2. Perlu dipilih Fan Processor dengan peraturan yang tinggi (minimal 5400 rpm)
3. Perlu dipilih heat sink dengan bahan penghantar panas ynag baik, seperti tembaga dan aluminium.

i.) Motherboard
Motherboard merupakan tempat dari semua komponen terpasang. Motherboard digunakan untuk menghubungkan komponen yang satu dengan yang lain.

Perawatan Yang Perlu dilakukan:

1. Menjaga suhu dari Motherboard yaitu dengan mempelancar sirkulasi udara pada system.
2. Kabel – kabel yang terpasang diikat dengan pengikat kabel agar sirkulasi udara menjadi lancar.

Untuk gangguan dari debu cukup dibersihkan menggunakan kuas dan penyedot debu mini.

j) Exparsion Card
Komponen tambahan yang tepasang pada computer
Contoh :

1. LAN Card
2. Sound Card
3. VGA Card
4. TV Tuner

Untuk Jenisnya Terdiri dari : PCI, ISA, AGP, dan PCI Express

Perawatan Yang Perlu dilakukan :

1. Perlu diperhatikan Kaki – kaki dari pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab lain. Perawatannya cukup dibersihkan dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok menggunakan karet penghapus.
2. Perlu dipastiakn Expansion Card terpasang dengan kuat dan sempurna.

Prosedur Perawatan Untuk Menghilangkan Korosi:

Gunakan caiaran khusus pembersih korosi, tapi jangan menggunakan cairan yang mudah terbakar seperti : Bensin, Thinner, dan Alkohol

Kamis, 21 Maret 2013

Back-up dan Restore Software

Backup dan Restore Software

Backup dan Restore Software
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.
Media Penyimpan Data (Storage)
Berbicara masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media penyimpanan data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan tempat data backup akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan hingga dapat teratur dengan baik. Keteraturan tersebut dapat berupa sesederhana catatan kertas dengan daftar cd-cd backup dengan isi datanya yang kita miliki atau dapat pula berupa pengaturan canggih dengan index komputer, katalog atau database relasional. Perbedaaan dalam penggunaan model penyimpanan data akan memberi manfaat yang berbeda. Pengambilan manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang digunankan.
Pemilihan media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam proses backup. Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tape Magnetic
Tape magnetic mirip dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan data dalam pita megnet panjang yang berputar dari titik awal hingga titik akhir.
Hardisk
Keunggulan utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas dan kemudahan penggunaan.
Optical Disk
CD dan DVD yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori ini. Namun, dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang cukup besar, pemilihan DVD sebagai media backup lebih menjanjikan daripada CD. Tentunya CD pun masih bisa digunakan untuk proses backup kelompok data yang lebih kecil.
Floppy Disk
Media pada masanya sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan semakin besarnya file-file yang dimiliki orang seperti video, musik, hingga data sistem, merupakan hal yang tidak masuk akal menjadikan floppy disk sebagai pilihan.
Solid State Storage
Yang masuk dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory, thumb drives, compact flash, memory stick, secure digital cards, multi media card, dan seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus kelemahan media backup ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini sangat mudah dipindahkan termasuk berpindah ke tangan yang tidak seharusnya.
Remote Backup Services
Media ini tidak berupa benda fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan. Biasanya perusahaan penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang proses akses dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia dengan kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih memerlukan waktu untuk implementasi luas metode backup ini.
Manipulasi data
Dalam proses backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat pula dilakukan manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses manipulasi yang biasa dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi memampatkan ukuran file untuk menghemat ruangan penyimpanan data. Enkripsi menjadi isu penting saat berkaitan dengan backup data yang bersifat penting dan rahasia. Enkripsi menyimpan data bukan dalam format asli namun telah disembunyikan dalam bentuk sandi-sandi algoritma tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses kunci enkripsi yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup itu sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup merupakan data yang sangat penting.
Restore data
Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.
Software backup biasanya telah menjadi fasilitas bawaaan beberapa sistem operasi. Misal Windows XP memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows XP. Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah mencukupi untuk backup data.
Ntbackup.exe dapat diakses dari menu run, ketik: Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari start menu à accesesoris à System Tools à Backup. Seperti software-software windows lain, Ntbackup.exe sangat mudah digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan. Proses restore data pun sama mudahnya. Tinggal ikuti saja langkah-langkah yang diberikan.
1.jpg
Selain Ntbackup.exe, banyak software lain yang dapat digunakan untuk backup data. Salah satunya yang cukup populer adalah Nero. Fungsi utama Nero sebagai software burning cd sanagt mempermudah keperluan backup.
2.jpg
Restore dan recovery Software
Restore software adalah kasus khusus dari restore data. Penggunaan software baik aplikasi maupun sistem operasi biasa tidak akan berjalan sempurna selamanya. Ada masanya bila software sudah terlalu lama diinstal dan digunakan akan mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang file yang berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama untuk kasus recovery software aplikasi.
Beberapa software aplikasi memiliki fitur repair dalam menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar. Dalam kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi software yang rusak, proses restore dapat dilakukan dengan menginstal ulang software bersangkutan. Tentunya sebelum proses dilakukan, file-file tersimpan yang berkaitan dengan software tersebut harus dibackup terlebih dulu.
3.jpg
Kasus recovery software kedua adalah untuk Sistem Operasi (SO). Berbeda dengan recovery software aplikasi, sistem operasi bersifat lebih kompleks dan melibatkan sistem secara keseluruhan. System Restore adalah tool pada Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi kerusakan SO. Cara kerja System Restore adalah memonitor storage SO dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya secara sistem. Pada titik-titik tertentu System Restore membuat semacam checkpoint yang dibuat secara otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada checkpoint tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System Restore untuk me-restore software dengan cara kembali ke titik checkpoint terdahulu saat masalah tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe, penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.
4.jpg
5.jpg
Demikianlah sekilas pembuka bahasan mengenai backup dan restore software.

Rabu, 20 Maret 2013

Melakukan Perbaikan Peripheral


Melakukan Perbaikan Periferal

Pada pembahasan ini akan dipublikasikan berbagai hal penting dalam tahap perbaikan periferal yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan perbaikan periferal
2. Melakukan perbaikan periferal
3. Memeriksa hasil perbaikan periferal

Menyiapkan perbaikan periferal

Sebelum melakukan perbaikan periferal, maka perlu disusun langkah-langkah persiapan perbaikan, yaitu sebagai berikut:

A. Mempersiapkan alat-alat bantu yang digunakan untuk perbaikan,
B. Mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang terjadi,
C. Menemukan bagaimana cara melakukan perbaiakan periferal tersebut,
D. Melakukan perbaikan periferal.

Untuk melakukan perbaikan periferal, maka dibutuhkan beberapa alat bantu atau tools-kit, yaitu sebagai berikut:

A. Obeng
B. Tang
C. Kuas
D. Kain Kering atau Tisu dan Cairan Pembersih
E. Penyedot Debu Mini / Vacum Cleaner.

Kegunaan dari masing-masing alat bantu perbaikan periferal yang sudah disebutkan diatas, memiliki kegunaan masing-masing diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Obeng
Obeng merupakan alat yang paling penting dalam melakukan perbaikan periferal. Obeng sangat berguna sekali untuk membongkar dan memasang periferal untuk selanjutkan akan dilakukan perbaikan. Obeng ada bermacam-macam bentuk, mulai dari obeng (+), obeng (-), serta obeng bintang/kembang. Untuk melakukan perbaikan perifera, maka perlu dipersiapkan obeng dari berbagai ukuran.

B. Tang
Tang adalah alat yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan periferal, digunakan tang cucut dan tang kombinasi. Tang cucut banyak digunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil.

C. Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan komponen periferal dari debu dan kotoran-kotoran yang menyebabkan kerusakan. Karena masalah kotoran seringkali menjadi penyebab periferal tidak dapat berfungsi lagi dengan baik.

D. Penyedot Debu Mini
Penyedot debu mini fungsinya hampir sama dengan kuas, yaitu untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada periferal. Pada ujung penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam, dimaksudkan untuk disesuakikan luat sempitnya sudut-sudut pada periferal. Alat ini sangat tepat digunakan unutk memberikan kotoran keyboard, fentilasi udara pada monitor dan pada fan.

E. Kain Kering atau Tisu dan Cairan Pembersih

Kain kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran yang mungkin sangat sulit untuk dibersihkan dengan memakai kuas atau vacum cleaner. Kotoran atau debu yang sangat tebal dapat menghambat kinerja periferal. Tisu juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran tinta pada cartridge printer injek, karena sifatnya yang mudah menyerap cairan. Sedangkan cairan pembersih dapat digunakan untuk membersihkan layar monitor, casing, body monitor, dan body printer.

Melakukan Perbaikan Periferal


Dalam hal ini peralatan periferal yang akan diperbaiki terdiri dari Monitor, Keyboard, Mouse, dan Fan. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang sering terjadi pada peralatan Periferal ini, maka berikut adalah penjelasannya:

A. Keyboard
Ada beberapa kerusakan yang kemungkinan terjadi pada keyboard yaitu:

a. Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
b. Tombol Keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard tertekan terus.

Langkah-langkah perbaikan pada keyboard dapat dilakukan dengan cara-cara seperti penjelasan berikut ini:

a. Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
Jika terjadi halseperti tersebut diatas, yang perlu dilakukan adalah:
  • Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU
  • Jika perlu lepas dan tancapkan kembali kabel keyboard tersebut untuk meyakinkan bahwa koneksi sudah tepat
  • Jika komputer dihidupkan kembali, dan pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak
  • Coba dengan keyboard yang lain untuk memastikan bahwa keyboardnya yang rusak
  • Jika dengan menganti keyboard pesan kesalahan masih tetap muncul, berarti bukan keyboard yang rusak, tetapi bisa saja port keyboard di motherboard yang rusak.
b. Tombol keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard terut tertekan
Hal ini mungkin disebabkan oleh debu yang sudah menumpuk di sela-sela tombol keyboard sehingga menyebabkan keyboard macet. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pembersihan pada keyboard. Keyboard dapat dibersihkan dengan menyedot atau menyemprotnya dengan vacuum cleaner atau dapat memakai kuas. Dan juga dapat dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pembersih atau alkohol. Ingat bahwa proses pembersihan harus dilakukan pada saat komputer mati dan keyboard dilepas dari portnya.

B. Mouse

Ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada mouse, yaitu:

a. Mouse tidak terdeteksi oleh PC
b.Pointer mouse sering meloncat-loncat

Untuk memperbaiki mouse yang tidak terdetiksi dan juga pointer mouse sering loncat-loncat, maka dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

a. Mouce tidak terdeteksi oleh PC
Untuk melakukan perbaikan prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Matikan komputer. Cek apakah kabel mouse telah terpasang dengan benar. Jika perlu lepas dan pasangkan kembali mouse tersebut untuk meyakinkan koneksinya. Pada saat melepas dan memasang mouse, pastikan komputer dalam keadaan mati agar tidak terjadi konsleting.
Setelah itu hidupkan kembali komputer.

- Apabila pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu perlu melakukan pendeteksian ulang driver secara atomatis dengan windows melalui device manager. Langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Klik kanan My Computer pada desktop Windows
  • Pilih Properties>>Hardware>>Device Manager
  • Klik Mouse tersebut dengan menggunakan keyboard dengan bantuan tombol Tab.
  • Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove
  • Setelah itu restart ulang komputer
- Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tidak terdeteksi oleh Windows, maka ada kemungkinan mouse rusak. Atau kemudian coba dengan mouse lain apakah terjadi hal yang sama. Apabila masih tetap seperti itu, berarti port PS/2 PC nya sudah rusak.

b. Pointer mouse sering meloncat-loncat

Langkah memperbaikinya adalah sebagai berikut:
  • Buka penutup bola mouse dibagian bawah dengan memutarnya 900 derajat
  • Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat atau alkohol serta sikat dengan kuas, lalu keringkan
  • Pada bagian dalam mouse dapat diamati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen tersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen didalamnya.
C. Fan

Beberapa masalah yang sering terjadi pada Fan, diantaranya adalah:

a. Fan pendingin mati
b. Bunyi Fan yang berisik

Langkah-langkah memperbaiki kedua masalah Fan diatas, dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

a. Fan pendingin mati
langkah-langkah perbaikannya adalah:Memeriksafan yang terdapat dalam casing komputer apakah kabel power sudah terpasang dengan baik
  • Bersihkan kotoran-kotoran yang ada didalamnya
  • Lepas penutup poros fan, serta diberi sedikit pelumas supaya gerakan fan tidak ada hambatan
  • Jika sambungan kabel power sudah benar dan fan sudah bersih dari kotoran tetapi masih tetap mati, maka kemungkinan besar fan sudah rusak
b. Bunyi fan yang berisik
Untuk mengetahui dari mana asalnya suara fan tersebut, langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
  • Matikan komputer dan buka casing komputer lalu hidupkan komputer dalam keadaan casing terbuka
  • Cek apakah mungkin ada kabel yang menyangkut pada fan
  • Jika ada kabel yang menyangkut pada fan, rapikanlah agar tidak mengenai fan.
D. Monitor
Kerusakan yang sering terjadi pada monitor adalah:

a. Monitor tidak mau menyala
b. Monitormenjadi gelap saatloading windows
c. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan
d. Tampilan pada monitor tampak buram

Untuk memperbaikan permasalahan yang terjadi pada monitor ini, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:

a. monitor tidak mau menyala

Jika masalahnya monitor tidak menyala, maka prosedur yang dilakukan adalah:
  • Pastikan bahwa tombol power dalam keadaan ON.
  • Jikalampu indikator tidak menyala, lihat kabel power baik pada monitor maupun yang ke arah autlet listrik.Pastikan bahwa pemasangan sudah benar.
  • Apabila tetap tidak menyala, gantilah dengan kabel power lain.
  • Jika lampu indikator pada monitor hidup dan berwarna orange atau berkedip-kedip, cek kabel video yang menghubungkan monitor dengan CPU apakah sudah terpasang dengan baik dan benar. Pastikan sudah terpasang dengan benar.
  • Apabila dengan pengecekan diatas masalah ini tetap tidak teratasi berarti ada probel pada sinya video board adapter CRT.
b. Monitor menjadi gelap saat loading windows

untuk mengatasi permasalah ini, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut:
  • Lakukan booting windows dalam keadaan safe mode dengan cara menekan F8 saat komputer sedang loading windows
  • Lakukan instalasi ulang driver VGA Card. Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal yang akan ditampilkan oleh windows
  • c. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan
  • Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
  • Lakukan klik kanan di sembarang tempat di desktop, kemudian akan muncul beberapa menu, dan pilihlah Properties, maka akan muncul kotak dialog
  • Kemudian pilihlah tab Settings, dan ubahlah resolusi sesuai dengan keingan dengan memperbesar ataupun memperkecil nilai yang ada di kotak Screen Anda, kemudian klik OK.
  • d. Tampilan pada monitor tampak buram.
  • Permasalahan ini sering terjadi pada monitor yang berusia lebih dari tiga tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena berhubungan komponen-komponen elektronika didalam monitor maka akan lebih baik jika harus berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Untuk itu perlakukan analisa sebab musabab dari permasalahan tersebut.
Pemeriksaan Periferal

Pemerikasaan dimaksudkan untuk mengetahui apakah perbaikan sudah berhasil atau belum. Pemeriksaan dilakukan mulai dari pengecekan kabel, pengetesan catak printer, dan pengecekan pada Device Manager pada komputer. Pengecekan pada device Device Manager dalakukan dengan klik kanan My Computer>>Properties>>Hardware>>Device Manager. Pada kotak dialog tersebut terdapat semua hardware yang terpasang pada komputer. Apabila hardware tersebut sudah terinstal dan terpasang dengan benar, maka tidak akan muncul tanda "!" pada harware tersebut. Apabila ada kegagalan dalam pemasangan atau penginstalan, akan terdapat tanda "!" pada hardware tersebut.

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC

-->
Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC
Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
  • POST (Power-On Self-Test)
  • Diagnosa umum (routine)
  • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
  • Kode kesalahan   : dua sampai lima digit angka
  • Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
    pesan yang menunjukkan problemnya)
  • Kode beep             : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
  1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
  2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
  3. Tes Timer 1: Timer 1  8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,   pengecekan pada pencacah.
  4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
  5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
  6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
  7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan  stack-stack kesalahan interupsi.
  8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
  9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
  10. Tes DRAM di atas 16KB:  pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
  11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
  12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
  2. Test 2 (Extended System):  cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah  c-h)
  3. Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah  i)
  4. Test 4 (Memory):  cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah  j)
  5. Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
    hard disk (langkah  l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
  1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
  2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
  3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
  4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1.  Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang  mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
  • ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
  • ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
  • ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
  • ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
  • ‹ Cek semua daughter board  atau card yang terpasang pada slot
    I/O
  • ‹ Cek sambungan saklar reset
  • ‹ Cek posisi kunci keyboard
  • ‹ Cek semua IC yang terpasang
  • ‹ Cek disket boot di drive A
  • ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b).  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal  I/O CH RDY dan  I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
  • Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
  • Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
  • Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
    jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin  14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
  • 83-Key PC Keyboard
  • 84-Key AT Keyboard
  • 84-Key Space-Saving Keyboard
  • 101-Key Keyboard
  • Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
  • Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
  • Kode karakter dari  setiap karakter penutup kunci
  • Kuncinya kode pembacaan
  • Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
  • tersumbat kotoran
  • per atau plat saklarnya lemah
  • jalurnya putus
  • rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
  • melepas penutup kunci
  • membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
  • memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
  • menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
  • Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
  • Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
  • Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
  • Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
  • Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
  • Keyboard tidak beroperasi penuh
  • Beberapa kunci tidak berfungsi
  • Kunci rusak atau tertekan
  • Kerusakan interface keyboard
  • Kerusakan konektor keyboard
  • Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.